Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label politik

Presiden Jokowi Minta Tenaga Medis di Zona Merah Covid-19 Ditambah

Presiden Joko Widodo ingin tenaga medis di daerah yang masih tinggi angka penularan virus coronanya ditambah dari pusat. Hal itu penting untuk mempercepat penanganan Covid-19. "Bisa saja dilakukan dengan menambah personel dari pusat atau tenaga medis dari pusat, untuk provinsi-provinsi di luar DKI yang menunjukan tren penyebaran yang masih tinggi," ucap Jokowi dalam rapat terbatas 'Percepatan Penanganan Covid-19' di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/6/2020).

Presiden Joko Widodo Bertolak Ke Provinsi Jawa Tengah Dalam Serangkaian Kunjungan Kerja Pada Hari Ini

Semarang -  Selasa,30 Juni 2020 Setibanya di Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Kota Semarang, Presiden langsung menuju posko penanganan dan penanggulangan Covid-19 Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah. Di tempat tersebut, Presiden akan memberikan sejumlah arahan melalui video konferensi untuk penanganan Covid-19 terintegrasi di Provinsi Jawa Tengah. Dari posko penanganan Covid-19, Presiden menuju Kawasan Industri Terpadu Batang. Selain meninjau tempat tersebut, Presiden juga akan melihat pemaparan terkait relokasi investasi asing ke Indonesia. Setelah itu, Presiden melanjutkan kunjungan kerjanya dengan meninjau proyek padat karya di Kabupaten Batang. Dalam peninjauan tersebut, Presiden akan dipandu oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Siang harinya, Presiden dan rombongan diagendakan untuk meninjau pabrik furnitur berorientasi ekspor di Kabupaten Demak. Setelahnya, Presiden akan m...

Ketua DPD RI LaNyalla M Mattalitti : Lima Sila Pancasila Sudah Final, Agama Bukanlah Ancaman

Surabaya-  Dinamika sosial menyusul maraknya penolakan atas Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) mendapat perhatian khusus dari anggota DPD-MPR RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Hal itu disampaikan dalam acara Sosialisasi Empat Pilar di hadapan sekitar 50 pengasuh pondok pesantren se Jawa Timur di Surabaya, Minggu (28/6/2020). Dikatakan, lima Sila dalam Pancasila sudah final dan tidak bisa diperas lagi dalam pemaknaan Trisila atau Ekasila. Karena ke-5 sila tersebut saling berurutan dari Sila pertama hingga melahirkan tujuan hakiki bangsa ini di Sila kelima. “Dan Pancasila sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran agama, termasuk Islam. Artinya Islam bukan ancaman bagi Pancasila. Justru komunisme dan kapitalisme ancaman sebenarnya bagi Pancasila,” tandas LaNyalla. Lebih jauh LaNyalla menjabarkan bahwa sila pertama yang berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa memiliki arti ber-Tuhan, artinya melaksanakan ajaran agamanya. Dalam Islam, artinya menjalankan...